Web Analytics
FLASH ARTIKEL
Dibaca 2136 X

Berfikir dan tidak memahami sepihak

Hai, sahabat prayers.

Selamat menjalani aktivitas kembali di minggu ini, semoga setiap aktivitas membuat kita semakin taat pada allah swt, dan sabar menghadapi tantangan -nya. Sahabat prayers allah memberikan kita dua cahaya sebagai pedoman kita untuk hidup.

A)  Allah mengirim Rasul membawa bekal wahyu untuk kita, yaitu Al-Qur’an dan tauladan Nabi saw atau as-sunnah.

b)   Akal; Allah membekali kita akal, dan akal adalah cahaya penerang kehidupan. Dengan akal menghitung 3 x 3 = 9.

Wahyu dan akal merupakan dua cahaya dari Allah yang mesti seiring tanpa bersentuhan, seperti dua kabel yang melahirkan listrik .

Berarti akal menanggapi wahyu, sehingga akal itu bernafaskan wahyu. Akalnya diwahyukan, bukan wahyu diakal-akalin.

Berarti manusia qur’ani sebaiknya banyak berpikir sebelum bertindak. Banyak bertafakkur mencari kebenaran.

Firman suci surat Al-Hujurot ayat 6:

Wahai yang beriman, jika datang kepada kalian orang fasiq membawa berita, maka periksalah dengan teliti agar kalian tidak ada yang menjadi korban fitnah tanpa mengetahui keadaan yang sebenarnya hingga menyebabkan kalian menyesal atas perbuatan itu.

Firman suci berulang kali memerintahkan kita umat manusia untuk berfikir menggunakan akal. Namun apakah cara berfikir kita saat ini sudah objektif, jujur, adil, atau sembarangan ?

Sahabat prayerss yuk kita perlahan-lahan menggunakan cahaya yang telah diberikan allah SWT dalam menghadapi apapun. kita kaji apapun yang masuk di dalam otak kita sebelum kita percayai dan yakini, kita coba mulai berfikir dari berbagai sudut pandang sehingga menemukan-nya. Sahabat prayers, semogaa fikiran kita mendatangkan ridho dan berkah dari allah swt, aamiin.

 

 

Kolom Komentar