Bahagia
Sahabat prayerss
Tau ngak ? Allah SWT memberi ampun kepada yang meminta ampun (dibuktikan dengan taubat), dan menghukum yang mau dihukum (karena membandel tidak mau bertaubat), karena sering menghayal dengan angan-angan meluap-luap, didramatisir oleh hawa dan hembusan bisikan setan khonnas yang memanasi pikiran nashiah (lobus frontalis).
Sebenarnya orang kaya itu orang yang bebas dari rantai belenggu nafsu. Setiap yang masih dirantai, budak namanya. Ia menuhankan hawa nafsu, arti Tuhan itu ialah sesuatu yang dituruti.
Hati yang miskin selalu merasa kurang, walaupun rizqi melekat dalam bajunya, dalam lemarinya dan penuh barang di rumahnya. Tetap merasa kurang, tidak pernah merasa puas dengan rizqi yang ada. Ia selalu mencampakkan bunga-bunga dalam tangannya dan selalu merindukan bunga-bunga dalam jambangan orang lain. Ia mencari harta, prestise dan kebanggaan (gengsi), benda-benda yang dicarinya untuk kebanggaan. Ia mengejar kebahagiaan lewat pujian dan tebar pesona. Itulah bahagia semu yang palsu, yang kemudian membuat stress.
Kebahagiaan yang benar adalah yang bersemi dalam hati, kemudian mencuat pada aura wajah, lalu menggerakkan lidah berucap syukur “alhamdulillah”. Terasa ekstasi menyebar dalam diri, membawa perasaan dan pikiran terbang ke haribaan Allah, bersyukur bahagia.
Kolom Komentar