Merdeka Berfikir
Negara kita telah merdeka pada 17 Agustus
1945.
Kini,
kita tetap terjajah oleh hawa nafsu kita, hawa nafsu kaum imperalis baru dan
kolonialis baru, baik setan halus maupun setan manusia yang kasar.
Tiba saatnya kini kita memerdekakan diri
kita masing-masing secara menyeluruh (kaffah). Salah satunya merdeka dalam berfikir
Merdeka berpikir
bebas mengeluarkan pendapat yang benar. Merdeka
melakukan ibadah yang tidak merusak tatanan masyarakat, paguyuban yang suka
bersatu dan berkumpul dalam kebersamaan.
Bebas berpikir tanpa
intervensi iblis atau setan manusia maupun setan jin yang semua mereka itu
ingin menjajah kita lewat bisikan yuwaswisu
fii suduurin naas, sebagaimana yang disebutkan dalam surah
An-Naas
Khonnaas berperan sebagai pendikte atau
perekayasa atau pembisik.
Dalam surah An-Naas dijelaskan bahwa setan khonnaas itu yuwas
wisu fii suduurin naas, menebar isu kejahatan dan fitnah lewat sms atau pidato menebar kebencian, memutarbalikkan fakta lewat media elektronik maupun cetak, di barat
maupun di timur, yang salah dibenarkan dan yang benar disalahkan, mempengaruhi
pikiran dan perasaan manusia.
Menjebloskan yang tidak bersalah (fitnah) atau
kesalahannya kecil dibesar-besarkan, menghasut, merekayasa kebohongan,
menjatuhkan mental, mengkafirkan orang beriman dan lain-lain.
Oleh karena itu, Allah SWT menyarankan agar kita
berlindung dalam benteng Allah sambil membaca surat An-Naas. Masuklah ke dalam
benteng Allah seperti anak ayam masuk ke dalam sayap induknya.
Kolom Komentar