Ibaadur-rahman
Sahabat prayers
Menjadi hamba Ar-Rahman
Kita semua hanya hamba, tidak seorangpun dari kita yang menjadi tuan. Semua
kita hanya hamba yang mesti patuh, turut, setia kepada Tuan yang kita
per-Tuhan-kan, yaitu Allah SWT. Maka, untuk menjadi kesayangan Allah “’ibaadur-rahman”,
kita mesti berbuat dan bersikap sebagai berikut:
وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى اْلأَرْضِ هَوْنًا 1
Hiduplah di muka bumi ini dengan lemah lembut dan rendah hati. (QS. Al-Furqan:
63)
وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَهِلُوْنَ قَالُوْ سَلَمًا 2.
Tidak melayani tantangan berdebat dengan orang jahil. (QS. Al-Furqan: 63)
وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا 3
Mengisi malam-malam hari dengan bersujud, sholat dan dzikir kepada Allah SWT.
(QS. Al-Furqan: 64)
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَااصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ، اِنَّ عَذَابَهَا
كَانَ غَرَامًا 4).
Selalu mohon agar dijauhkan dari siksa neraka, karena siksa jahannam itu amat
menyakitkan. (QS. Al-Furqan: 65)
وَالَّذِيْنَ اِذَا اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ
ذَلِكَ قَوَامًا 5).
Bila berbelanja tidak boros dan tidak kikir, tetapi yang bermanfaat
(pertengahannya). (QS. Al-Furqan: 67)
وَالَّذِيْنَ لاَ يَدْعُوْنَ مَعَ اللهِ اِلٰهَا اٰخَرَ 6).
Berharap hanya kepada Allah SWT, tidak mengemis dan menghinakan diri kepada
selain Allah SWT. (QS. Al-Furqan: 68)
وَلاَ يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللهُ اِلاَّ بِالْحَقِّ 7).
Tidak membunuh tanpa dasar hukum. (QS. Al-Furqan: 68)
وَلاَ يَزْنُوْنَ 8).
Tidak melakukan zina. Kecuali yang bertaubat, tetap akan disayang. (QS.
Al-Furqan: 68-69) وَالَّذِيْنَ لاَ
يَشْهَدُوْنَ الزُّوْرً 9).
Tidak memberikan kesaksian palsu. (QS. Al-Furqan: 72)
وَاِذَا مَرُّوْا بِاللَّغْوِ مَرُّوْا كِرَامًا 10).
Selalu menghindari permainan yang tidak bermanfaat agar terhormat dan
berwibawa. (QS. Al-Furqan: 72)
وَالَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوْا عَلَيْهَا صُمًّا
وَّعُمْيَانًا 11).
Bergetar hati dan basah matanya jika mendengar kebesaran Allah SWT. Dia
tidak tuli dan tidak pula buta hatinya. (QS. Al-Furqan: 73)
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ اَزْوَجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا
قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا 12).
Selalu berdoa kepada yang di-Tuhan-kannya agar pasangan hidupnya dan
keturunannya selalu menyenangkan bila dipandang, jadikanlah keturunanku kelak
menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. Al-Furqan: 74)
Kolom Komentar